ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُۥ مِن سُلَٰلَةٍ مِّن مَّآءٍ مَّهِينٍ Arab-Latin ṡumma ja'ala naslahụ min sulālatim mim mā`im mahīnArtinya Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. As-Sajdah 7 ✵ As-Sajdah 9 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Terkait Surat As-Sajdah Ayat 8 Paragraf di atas merupakan Surat As-Sajdah Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Ditemukan berbagai penafsiran dari banyak mufassirun terkait kandungan surat As-Sajdah ayat 8, sebagiannya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKemudian Dia menjadikan anak-anak keturunannya berkembang dari sperma yang lemah, encer, dan hina.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram8. Kemudian menjadikan anak keturunannya setelahnya dari air yang lemah, yaitu mani.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah8. ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُۥ Kemudian Dia menjadikan keturunannya Yakni anak cucunya. مِن سُلٰلَةٍ dari saripati Keturunan disebut dengan الذرية karena ia terpisah dari asalnya. مِّن مَّآءٍ مَّهِينٍ air yang hina Yakni dari air yang hina, yaitu air dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah8. Kemudian Yang Menciptakan anak cucunya dari susunan air mani yang dikeluarkan dari manusia, yaitu air yang hina📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKemudian Dia menjadikan keturunannya} keturunannya {dari sari pati} dari air mani yang dilepaskan dari manusia {air yang hina} yang lemah lagi hina📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 8. “Kemudian Dia menjadiakn keturunannya ,” anak keturunan Adam yang tumbuh berkembang “dari saripati air yang hina” yaitu mani yang menjijikkan lagi sangat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat As-Sajdah ayat 8 7-9. Allah mengabarkan, bahwa Dia menetapkan penciptaan bagi makhluk seluruhnya, Allah juga mengabarkan bahwa Dialah yang mengawali penciptaan manusia, dengan menciptakan bapak kita yaitu Adam dari tanah. Kemudian Allah jadikan keberlangsungan para keturuan Adam itu dengan air yang lemah yang hina. Kemudian Allah sempurnakan ciptaannya dengan sebaik-baik bentuk, kemudian ditiupkan ruh, dan Allah jadikan bagi kalian nikmat penglihatan dan pendengaran untuk membedakan di antara suara-suara dan mengelan perseorangan dan melihat warna. Dan nikmat akal untuk membedakan antara kebaikan dan keburukan, dan beriringan dengan kenikmatan ini, maka sedikit manusiayang bersyukur atas nikmat pemberian-Nya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Sajdah Ayat 8Allah menciptakan adam dari tanah, kemudian dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina, yakni air mani. 9. Setelah menciptakan adam dari tanah, kemudian dia menyempurnakan ciptaan-Nya secara fisik dan setelah itu meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuh-Nya dan jadilah ia ciptaan Allah yang terbaik. Dia juga melengkapi ciptaannya dengan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati atau akal bagimu supaya kamu dapat mendengar nasihat agama, melihat tanda kebesaran Allah, dan merenungkan ciptaan-Nya, yang dengan itu semua kamu beriman dan mengesakan-Nya. Namun, sedikit sekali di antara kamu yang mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah kumpulan penafsiran dari beragam mufassir berkaitan isi dan arti surat As-Sajdah ayat 8 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi kita. Bantulah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Paling Sering Dicari Terdapat banyak konten yang paling sering dicari, seperti surat/ayat Al-Insyiqaq, Ath-Thalaq 2-3, At-Taubah 105, Al-Mu’minun, At-Tahrim 8, At-Takwir. Termasuk Al-Insyirah 8, Al-Baqarah 148, Al-Hujurat 10-12, Al-Isra 26-27, Al-Alaq 1-5, At-Taubah 122. Al-InsyiqaqAth-Thalaq 2-3At-Taubah 105Al-Mu’minunAt-Tahrim 8At-TakwirAl-Insyirah 8Al-Baqarah 148Al-Hujurat 10-12Al-Isra 26-27Al-Alaq 1-5At-Taubah 122 Pencarian arti dari surah alfatihah, artinya surat al-fiil, arti surat an naml, surat tentang pemimpin, arti dari surat yusuf ayat 4 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawahSuratAs-Sajdah ayat 9: 7-9. Allah mengabarkan, bahwa Dia menetapkan penciptaan bagi makhluk seluruhnya, Allah juga mengabarkan bahwa Dialah yang mengawali penciptaan manusia, dengan menciptakan bapak kita yaitu Adam dari tanah. Kemudian Allah jadikan keberlangsungan para keturuan Adam itu dengan air yang lemah yang hina.
وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا ضَلَلْنَا فِى ٱلْأَرْضِ أَءِنَّا لَفِى خَلْقٍ جَدِيدٍۭ ۚ بَلْ هُم بِلِقَآءِ رَبِّهِمْ كَٰفِرُونَ Arab-Latin Wa qālū a iżā ḍalalnā fil-arḍi a innā lafī khalqin jadīd, bal hum biliqā`i rabbihim kāfirụnArtinya Dan mereka berkata "Apakah bila kami telah lenyap hancur dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?" Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya. As-Sajdah 9 ✵ As-Sajdah 11 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat As-Sajdah Ayat 10 Paragraf di atas merupakan Surat As-Sajdah Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir menarik dari ayat ini. Didapati aneka ragam penjelasan dari beragam ulama terhadap kandungan surat As-Sajdah ayat 10, di antaranya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaOrang-orang yang menyekutukan Allah yang mendustakan kebangkitan berkata, “Apakah bila daging dan tulang kita sudah menjadi tanah di dalam perut bumi, kita akan dibangkitkan sebagai makhluk yang baru?” mereka merasa hal itu mustahil tanpa berusaha mencari jalan kepada kebenaran, sebaliknya itu hanyalah kezhaliman dan pengingkaran dari mereka, karena mereka telah ingkar kepada perjumpaan dengan Tuhan mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram10. Dan orang-orang kafir yang mengingkari adanya hari Kebangkitan berkata, “Jika kami telah mati dan hilang dari muka bumi serta tubuh kami telah menjadi debu, apakah mungkin kami akan dibangkitkan lagi dalam keadaan hidup? Hal itu tidak masuk akal.” Memang dalam kenyataannya mereka itu kafir terhadap kebangkitan, tidak mengimaninya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah10. Allah menyebutkan olokan orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan “Jika kami telah mati kemudian tulang dan daging kami telah bercampur dengan tanah, apakah kami akan dihidupkan kembali?” Mereka tidak hanya mengolok, namun mereka juga mendustakan perjumpaan dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah10. وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا ضَلَلْنَا فِى الْأَرْضِ Dan mereka berkata “Apakah bila kami telah lenyap hancur dalam tanah Yakni jika kami telah hancur dan berubah menjadi tanah serta tidak dapat dikenali dengan mata lagi أَءِنَّا لَفِى خَلْقٍ جَدِيدٍۭ ۚ kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?” Yakni apakah kami akan dibangkitkan dan kembali hidup? بَلْ هُم بِلِقَآءِ رَبِّهِمْ كٰفِرُونَBahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya Yakni mengingkarinya kerena kesombongan dan kecongkakan mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah10. Orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan berkata Apakah jika kami telah lenyap dan lebur bersama debu di dalam tanah, lalu kami akan benar-benar diciptakan dengan bentuk ciptaan yang baru? Sebenarnya mereka pun sudah mengingkari hari akhirat dan hari perhitungan di depan Tuhan mereka📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahMereka berkata,“Apakah apabila kami telah lenyap di dalam tanah} Kami lenyap di dalam tanah dan menjadi tanah {kami akan menjadi ciptaan yang baru” Bahkan terhadap pertemuan dengan Tuhannya mereka ingkarMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H10. Maksudnya, orang-orang yang mendustakan kebangkitan berkata dengan nada mengingkari, “Apakah bila kami telah lenyap di dalam tanah,” maksudnya, kami telah hancur, tercabik-cabik dan tercerai-berai di beberapa tempat yang tidak diketahui, “apakah kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?” maksudnya, Kami benar-benar dibangkitkan kembali dalam kehidupan baru? Menurut anggapan mereka hal ini merupakan suatu yang sangat tidak mungkin! Hal itu karena mereka menganalogikan kekuasaan Sang Pencipta dengan kekuasaan mereka. Perkataan mereka ini sebenarnya hanyalah sebuah kezhaliman, sikap keras kepala, ingkar dan kekafiran terhadap perjumpaan dengan Allah, maka dari itu Allah berfirman, “Bahkan mereka terhadap pertemuan dengan Rabbnya mengingkari.” Jadi, perkataan mereka diketahui darimana sumbernya dan tujuannya. Dan jika tidak demikian, maka kalau sekiranya Dia menjelaskan kepada mereka berbagai dalil yang akurat pasti yang menujukkan bahwa semua itu benar, hal yang menjadikannya dapat disaksikan oleh mata hati, tak ubahnya seperti matahari bagi pandangan ; dan sudah cukup bagi mereka bahwa sesungguhnya mereka sudah tahu bahwa mereka telah diadakan pada awalnya dari ketiadaan. Maka “mengulangi penciptaan” itu lebih mudah daripada “memulai”. Dan demikian pula tanah yang mati tandus, Allah menurunkan hujan di atasnya, lalu tanah itu pun menjadi hidup subur setelah sebelumnya ia mati, dan dengannya Allah menumbuhkan berbagai macam biji-bijian.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat As-Sajdah ayat 10 Berkata orang-orang musyrik dengan pengingkaran akan hari kiamat Apakah jika bercerai berai jasad-jasad kami dan menjadi tanah kemudian bercampur dengan bumi; Apakah kami akan dibangkitkan dengan ciptaan yang baru?. Mereka berkata dengan pengingkaran dan kufur karena asal dari mereka adalah mengingkari hari kebangkitan; Oleh karena itu mereka adalah orang-orang kafir dalam perjumpaan kepada Allah pada hari kiamat.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, kebangkitan karena menganggapnya mustahil. Maksudnya dihidupkan kembali untuk menerima balasan Allah pada hari kiamat. Yang demikian, karena mereka mengqiyaskan kekuatan Allah dengan kekuatan mereka. Perkataan mereka tersebut sebenarnya bukan mencari yang hak, tetapi karena zalim dan sikap membangkang, dan ingkar kepada pertemuan dengan Tuhannya. Dari sini dapat diketahui, awal dan akhir ucapan mereka. Kalau seandainya niat mereka mencari yang benar, tentu dalil-dalil yang ada cukup membuat mereka beriman, di mana dalil-dalil itu seperti matahari bagi penglihatan. Cukuplah bagi mereka, bahwa mereka diawali dari ketidakadaan, dan karena mengulangi lebih mudah daripada memulai, demikian pula dengan tumbuh suburnyat tanah yang sebelumnya mati saat Allah menurunkan hujan, dan lagi langit dan bumi lebih besar dari mereka, namun Dia mampu dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Sajdah Ayat 10Allah mampu menciptakan manusia dari tidak ada dan mampu pula membangkitkannya kembali. Namun, orang kafir tetap pada pendiriannya dalam mengingkari hari kebangkitan. Dan dengan nada mengejek mereka berkata, 'apakah apabila kami telah mati, hancur, dan lenyap di dalam tanah, kami akan dibangkitkan kembali dan berada dalam ciptaan yang baru, lalu kami dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan kami' jika demikian, alangkah rugi kami. ' mereka tidak mampu memahami keniscayaan hari kebangkitan karena menggunakan tolok ukur kekuatan manusia, bukan kemahakuasaan Allah yang telah menciptakan mereka dari tidak ada. Tidak hanya mengingkari kuasa-Nya, bahkan mereka pun mengingkari hari pertemuan mereka dengan tuhannya untuk menjalani hisab dan menerima balasan. 11. Baik yang mengimani maupun yang mengingkari hari kebangkitan sama-sama belum bisa membuktikannya secara langsung sebelum mati. Karena itu, wahai nabi Muhammad dan kaum mukmin, katakanlah kepada orang-orang musyrik bahwa malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawa-Mu pasti akan mematikan kamu saat ajalmu tiba, kemudian kepada tuhanmu kamu akan dikembalikan. Itulah hari hisab, ketika semua manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah sekumpulan penjabaran dari para mufassir terkait kandungan dan arti surat As-Sajdah ayat 10 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Paling Sering Dikunjungi Tersedia ratusan topik yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat At-Taubah 105, Al-Baqarah 148, Al-Isra 26-27, Ath-Thalaq 2-3, Al-Hujurat 10-12, At-Taubah 122. Serta At-Tahrim 8, Al-Insyirah 8, Al-Alaq 1-5, Al-Mu’minun, At-Takwir, Al-Insyiqaq. At-Taubah 105Al-Baqarah 148Al-Isra 26-27Ath-Thalaq 2-3Al-Hujurat 10-12At-Taubah 122At-Tahrim 8Al-Insyirah 8Al-Alaq 1-5Al-Mu’minunAt-TakwirAl-Insyiqaq Pencarian tafsir surat al ma un, surat al ngadiyat, surah al ash, al imran ayat 172, al baqarah ayat 21-22 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SuratAs Sajadah Teks Latin 1. alif-laam-miim 2. tanziilu alkitaabi laa rayba fiihi min rabbi al'aalamiina 3. am yaquuluuna iftaraahu bal huwa alhaqqu min rabbika litundzira qawman maa ataahum min nadziirin min qablika la'allahum yahtaduuna
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الۤمّۤ ۗ Alif lām mīm. Alif Lām Mīm. تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ لَا رَيْبَ فِيْهِ مِنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ Tanzīlul-kitābi lā raiba fīhi mir rabbil-ālamīna. Turunnya Al-Qur’an yang tidak ada keraguan di dalamnya berasal dari Tuhan semesta alam. اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ Am yaqūlūnaftarāhu balhuwal-ḥaqqu mir rabbika litunżira qaumam mā atāhum min nażīrim min qablika laallahum yahtadūna. Akan tetapi, mengapa mereka orang kafir mengatakan, “Dia Nabi Muhammad telah mengada-adakannya.” Sebaliknya, Al-Qur’an itulah kebenaran yang datang dari Tuhanmu agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang sama sekali belum pernah didatangi seorang pemberi peringatan sebelum engkau. Demikian ini agar mereka mendapat petunjuk. اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ Allāhul-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā alal-arsyi, mā lakum min dūnihī miw waliyyiw wa lā syafīin, afalā tatażakkarūna. Allah adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung dan pemberi syafaat selain Dia. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan? يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَاۤءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗٓ اَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ Yudabbirul-amra minas-samā'i ilal-arḍi ṡumma yaruju ilaihi fī yaumin kāna miqdāruhū alfa sanatim mimmā tauddūna. Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian segala urusan itu naik kepada-Nya pada hari yang kadarnya lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. ذٰلِكَ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُۙ Żālika ālimul-gaibi wasy-syahādatil-azīzur-raḥīmu. Itu adalah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ Allażī aḥsana kulla syai'in khalaqahū wa bada'a khalqal-insāni min ṭīnin. Dia juga yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah. ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ Ṡumma jaala naslahū min sulālatim mim mā'im mahīnin. Kemudian, Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina air mani. ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ Ṡumma sawwāhu wa nafakha fīhi mir rūḥihī wa jaala lakumus-sama wal-abṣāra wal-af'idahta, qalīlam mā tasykurūna. Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuh-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur. وَقَالُوْٓا ءَاِذَا ضَلَلْنَا فِى الْاَرْضِ ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ بَلْ هُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّهِمْ كٰفِرُوْنَ Wa qālū a'iżā ḍalalnā fil-arḍi a'innā lafī khalqin jadīdin, bal hum biliqā'i rabbihim kāfirūna. Mereka berkata, “Apakah apabila kami telah lenyap hancur di dalam tanah, kami akan kembali dalam ciptaan yang baru?” Bahkan bukan hanya itu, mereka pun mengingkari pertemuan dengan Tuhannya. ۞ قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ Qul yatawaffākum malakul-mautil-lażī wukkila bikum ṡumma ilā rabbikum turjaūna. Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa-mu akan mematikanmu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ Wa lau tarā iżil-mujrimūna nākisū ru'ūsihim inda rabbihim, rabbanā abṣarnā wa saminā farjinā namal ṣāliḥan innā mūqinūna. Jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, kamu akan melihat sesuatu yang sangat luar biasa dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah melihat hari Kiamat yang kami ingkari dan mendengar dari-Mu kebenaran ucapan rasul-rasul-Mu. Maka, kembalikanlah kami ke dunia, niscaya kami akan beramal saleh. Sesungguhnya kami sekarang adalah orang-orang yang yakin akan adanya hari Kiamat.” وَلَوْ شِئْنَا لَاٰتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدٰىهَا وَلٰكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّيْ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ Wa lau syi'nā la'ātainā kulla nafsin hudāhā wa lākin ḥaqqal-qaulu minnī la'amla'anna jahannama minal-jinnati wan-nāsi ajmaīna. Seandainya Kami menghendaki, niscaya Kami menganugerahkan kepada setiap jiwa petunjuk bagi-nya, tetapi telah berlaku ketetapan dari-Ku bahwa sungguh Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. فَذُوْقُوْا بِمَا نَسِيْتُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَاۚ اِنَّا نَسِيْنٰكُمْ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Fa żūqū bimā nasītum liqā'a yaumikum hāżā, innā nasīnākum wa żūqū ażābal-khuldi bimā kuntum tamalūna. Rasakanlah olehmu azab ini karena kamu melalaikan pertemuan dengan harimu ini hari Kiamat. Sesungguhnya Kami pun melalaikanmu. Rasakanlah azab yang kekal karena apa yang selalu kamu kerjakan!” اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۩ Innamā yu'minu bi'āyātinal-lażīna iżā żukkirū bihā kharrū sujjadaw wa sabbaḥū biḥamdi rabbihim wa hum lā yastakbirūna. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya ayat-ayat Kami, mereka menyungkur dalam keadaan sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya dan mereka pun tidak menyombongkan diri. تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ Tatajāfā junūbuhum anil-maḍājii yadūna rabbahum khaufaw wa ṭamaān, wa mimmā razaqnāhum yunfiqūna. Lambung tubuh mereka jauh dari tempat tidur untuk salat malam seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut akan siksa-Nya dan penuh harap akan rahmat-Nya dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ Falā talamu nafsum mā ukhfiya lahum min qurrati ayunin, jazā'am bimā kānū yamalūna. Tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupa macam-macam nikmat yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka kerjakan. اَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًاۗ لَا يَسْتَوٗنَ Afaman kāna mu'minan kaman kāna fāsiqān, lā yastawūna. Apakah orang mukmin sama dengan orang fasik kafir? Pastilah mereka tidak sama. اَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ جَنّٰتُ الْمَأْوٰىۖ نُزُلًا ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ Ammal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti falahum jannātul-ma'wā, nuzulam bimā kānū yamalūna. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka akan mendapat surga-surga sebagai tempat kediaman sebagai balasan atas apa yang selalu mereka kerjakan. وَاَمَّا الَّذِيْنَ فَسَقُوْا فَمَأْوٰىهُمُ النَّارُ كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَآ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَقِيْلَ لَهُمْ ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ Wa ammal-lażīna fasaqū fa ma'wākumun nāru kullamā arādū ay yakhrujū minhā uīdū fīhā wa qīla lahum żūqū ażāban nāril-lażī kuntum bihī tukażżibūna. Adapun orang-orang yang fasik kafir, tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan lagi ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azab neraka yang dahulu selalu kamu dustakan.” وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ Wa lanużīqannahum minal-ażābil-adnā dūnal-ażābil-akbari laallahum yarjiūna. Kami pasti akan menimpakan kepada mereka sebagian azab yang dekat di dunia sebelum azab yang lebih besar di akhirat agar mereka kembali ke jalan yang benar. وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ ثُمَّ اَعْرَضَ عَنْهَا ۗاِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِيْنَ مُنْتَقِمُوْنَ ࣖ Wa man aẓlamu mimman żukkira bi'āyāti rabbihī ṡumma araḍa anhā, innā minal-mujrimīna muntaqimūna. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada para pendosa. وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ فَلَا تَكُنْ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْ لِّقَاۤىِٕهٖ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ Wa laqad ātainā mūsal-kitāba falā takun fī miryatim mil liqā'ihī wa jaalnāhu hudal libanī isrā'īla. Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab Taurat kepada Musa. Maka, janganlah engkau Nabi Muhammad ragu-ragu menerimanya Al-Qur’an dan Kami menjadikan Kitab Taurat itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil. وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ Wa jaalnā minhum a'immatay yahdūna bi'amrinā lammā ṣabarū, wa kānū bi'āyātinā yūqinūna. Kami menjadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar. Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami. اِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ Inna rabbaka huwa yafṣilu bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānū fīhi yakhtalifūna. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang memutuskan di antara mereka pada hari Kiamat apa yang dahulu selalu mereka perselisihkan. اَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ يَمْشُوْنَ فِيْ مَسٰكِنِهِمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍۗ اَفَلَا يَسْمَعُوْنَ Awalam yahdi lahum kam ahlaknā min qablihim minal-qurūni yamsyūna fī masākinihim, inna fī żālika la'āyātin, afalā yasmaūna. Tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka kaum kafir Makkah, betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Apakah mereka tidak mendengarkan memperhatikan? اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَسُوْقُ الْمَاۤءَ اِلَى الْاَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهٖ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ اَنْعَامُهُمْ وَاَنْفُسُهُمْۗ اَفَلَا يُبْصِرُوْنَ Awalam yarau annā nasūqul-mā'a ilal-arḍil juruzi fanukhriju bihī zaran ta'kulu minhu anāmuhum wa anfushum, afalā yubṣirūna. Tidakkah mereka memperhatikan bahwa Kami mengarahkan awan yang mengandung air ke bumi yang tandus, lalu Kami menumbuhkan dengannya air hujan tanam-tanaman, sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya. Maka, mengapa mereka tidak memperhatikan? وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْفَتْحُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ Wa yaqūlūna matā hāżal-fatḥu in kuntum ṣādiqīna. Mereka bertanya, “Kapankah kemenangan itu datang jika engkau orang yang benar?” قُلْ يَوْمَ الْفَتْحِ لَا يَنْفَعُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِيْمَانُهُمْ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ Qul yaumal-fatḥi lā yanfaul-lażīna kafarū īmānuhum wa lā hum yunẓarūna. Katakanlah, “Pada hari kemenangan itu tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan.” فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَانْتَظِرْ اِنَّهُمْ مُّنْتَظِرُوْنَ ࣖ Fa ariḍ anhum wantaẓir innahum muntaẓirūna. Maka, berpalinglah dari mereka dan tunggulah! Sesungguhnya mereka juga menunggu. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah